Merebut      hati rakyat, meyakinkan rakyat bahwa perubahan dan  perbaikan datang kalau rakyat punya kesadaran.
LATIN POST NEWS: Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan rakyat butuh pemimpin  yang bersih dan jujur. Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) harus bisa  merangkul dan meyakinkan rakyat untuk melakukan perubahan.
   "Kita harus bahu membahu bekerja untuk kepentingan rakyat, kepentingan  Bangsa dan Tanah Air. Harapan rakyat adalah menginginkan pembaruan.  Rakyat di mana-mana mencari pemimpin bersih dan jujur. Dimana-mana  rakyat sudah bosan dengan pemimpin yang korupsi. Rakyat sudah bosan  dengan kata-kata manis, ulah-ulah penuh janji, tapi ketika berkuasa  kerjaannya nyolong atau mencuri hak rakyat," ujar Prabowo dalam  pidatonya pada peresmian Kantor DPP GRIB, di Kemanggisan, Jakarta Barat hari ini.
  Karena itu, tambah Prabowo, rakyat harus berubah kalau mau negaranya  berubah. GRIB harus bisa meyakinkan rakyat bahwa perubahan dan perbaikan  akan datang kalau rakyat itu punya kesadaran.
  "Kita harus merebut hati rakyat, meyakinkan rakyat bahwa perubahan dan  perbaikan akan datang kalau rakyat itu punya kesadaran. Tuhan tidak akan  mengubah suatu bangsa, kalau rakyatnya tak mau berubah. GRIB harus  membantu, mengajak rakyat hingga rakyat sadar kalau rakyat sendiri yang  harus memimpin perubahan ini," tambahnya.
  Prabowo mengatakan, Jakarta merupakan Ibukota sebuah negara yang kaya.  Namun, Jakarta masih sangat semrawut. Perlu pemimpin yang bisa  merubahnya.
  "Jakarta ibukota yang besar dari negara yang kaya, tapi ibukotanya  semrawut. Karena itu, rakyat ingin perubahan, rakyat ingin pembaruan,  ingin bersih, pejabatnya mau mengabdi kepada rakyat, kita ingin pemimpin  yang membela kepentingan rakyat bukan hanya merekayasa untuk  kepentingan pribadi," terangnya.
  Dalam rangka mencari pemimpin, kata Prabowo, kami sudah cari ke mana-mana  dan yang pantas adalah Joko Widodo dan Basuki Purnama (Ahok).
  "Kita telah memilih dan mencari pemimpin bersih. Keduanya pernah menjadi  bupati dan wali kota tapi tak memperkaya diri, tak menipu rakyat, peduli  rakyat dan melayani rakyat.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin bersih  dan tidak menipu rakyat. Kami tidak memandang suku, agama, tapi kita  pilih yang terbaik untuk rakyat. Contoh Basuki dengan nama Ahok, dia  keturunan Tionghoa dan Nasrani. Tapi ia dipilih yang 94 persen  pemilihnya adalah Islam. Rakyat Belitung Timur tahu, bukan  agamannya tapi orangnya. Pemimpin yang mau mengabdi kepada rakyat,"  jelas Prabowo.
  Prabowo menuturkan, GRIB harus turun dan memantau pelaksanaan Pilkada mendatang. Ada daftar pemilih hantu, itu perlu dijaga.
  "Sekarang kita dengar adanya pemilih hantu. Pemilih  hantu saya lihat di  koran ada sekitar 1 juta lebih. Kami minta GRIB turun ke setiap ranting  dan kelurahan untuk mengecek daftar pemilih. Ini sangat berbahaya,  mengancam demokrasi, meniadakan rakyat, sangat keji, kejam, dan ini  harus kita lawan. Saya minya GRIB benar-benar turun dan cek. Bantu,  turun ke bawah lakukan pengecekan daftar pemilih supaya tak ada  penyelewengan. Hati-hati praktik tipu-menipu tetap membayangi,"  tegasnya.
  Prabowo mengungkapkan, apapun latar belakang pemimpinnya, GRIB harus bisa memberi kesejukan kepada rakyat.
  "Apapun latar belakanganya GRIB harus beri kesejukan, bahu membahu,  tunduk, taat, patuh, dan setia kepada NKRI serta harus bekerjasama  dengan Polisi dan TNI demi kesejukan dan perubahan rakyat," kata Prabowo.''(adi/er)