INGIN KALAHKAN INCUMBENT PENANTANG HARUS PUNYA POPULARITAS YANG SAMA DAN HARUS MAMPU BEDA SELISIH ELEKTABILITAS MAKSIMAL 10% SEBULAN TERAKHIR.

BAROMETER RAKYAT NEWS: Menanggapi hasil survei yang dirilis lembaga survei pasangan IA Ilham-Aziz' yaitu LSI Dan CRC, yang melansir pasangan IA sudah mencapai 32% dan tinggal terpaut 19%, diapresiasi oleh Direktur Eksekutif (IPI) Indeks Politica Indonesia' Suwadi Idris Amir' menurutnya adalah sebuah kewajaran karna usaha yang dilakukan pasangan IA Ilham-Aziz' dua bulan terakhir ini betul-betul memperlihathatkan usahanya untuk melawan Incumbent Sayang Jilid 2' mulai dari iklan ditelevisi dan atribut-atribut seperti baliho' benner' dan poster yang bertebaran ditengah kota dan disudut-sudut perkampungan' tetapi itu belum bisa dijadikan acuan' karna pesaing-pesainnya yaitu Pasangan Rudi-Nawir dan Sayang Jilid 2' belum memamerkan kekuatannya' menurut pengalaman saya selama bekerja dibidang konsultan politik' seorang penantang Incumbent kalau mau mengalahkan Incumbent maka mereka
harus memiliki Popularitas yang sama dengan Incumbent bahkan diatasnya dan juga batas maksimal Perbedaan Elektabilitas mereka harus selisih dibawah 10% sebulan sebelum pemilihan dilaksanakan kata Suwadi.
Pada pilgub 2007 Sayang Jilid 1' waktu itu yang melawan Incumbent (Asmara) Amin Syam-Mansur Ramli, memiliki popularitas yang hampir sama Incumbet  dan selisih Elektabilitas SAYANG DAN ASMARA sebulan terakhir hanya 9,75% dan tolak ukur ini umum terjadi dibeberapa pemilukada yang kami ikuti' baik kami terlibat maupun tidak terlibat sebagai konsultan politik' kata Suwadi yang juga Direktur Riset dan Strategi Pemenangan Pilkada (LI) Latin Institute Dan Korwil Intim ISPP-LKPI.''(din/jar)