Ingin Ke Demokrat SDK Mundur Dari Golkar

JAKARTA — Suhardi Duka (SDK) dinilai memiliki peluang besar untuk
memimpin Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Barat.
Mantan Ketua Harian DPD I Partai Golkar itu dinilai sarat akan
pengalaman di dunia politik. Terlebih karena ia memiliki basis yang
jelas di Sulbar, khususnya Kabupaten Mamuju.
Demikian disampaikan Pengurus DPP Demokrat di Jakarta, Salim S Mengga,
belum lama ini. “SDK memiliki peluang untuk pimpin Demokrat disana
(Sulbar, red),” ujar Anggota DPR RI asal Sulbar itu.
Menurut dia, SDK adalah salah satu politisi yang handal dan tepat bagi
partai binaan presiden SBY itu dalam menghadapi agenda-agenda politik
di Sulbar. Utamanya menjelang Pemilu 2014 mendatang
Meski demikian, Salim mengaku enggan mencampuri proses demokrasi yang
akan di internal Demokrat Sulbar. “Sudah tidak mau urus, biarlah orang
DPP, koordinator wilayah,” ungkapnya.
Lebih jauh ia sangat menyayangkan kondisi Demokrat Sulbar yang semakin
hari dinilai terus mengalami kemerosotan.
Minimnya komitmen dan sikap yang tidak menentu dari para pengambil

kebijakan di Demokrat menjadi penyebab dari meurunnya tingkat
elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu.
Tanggapan serupa telah disampaikan politisi Demokrat lainnya, M Asri
Anas yang juga pengurus DPP Demokrat. Ia bahkan menyatakan bahwa
Demokrat membuka diri terhadap SDK. Pengunduran diri SDK, kata Asri,
menunjukkan adanya perpecahan di Golkar Sulbar.
Pernyataan Asri kemudian diperkuat oleh mantan bupati Mamasa Obednego
Depparinding.
Mantan Ketua Golkar Mamasa itu menilai  bahwa mundurnya SDK, karena
tidak terjalinnya komunikasi yang baik di internal partai tersebut.
“Kita sama-sama di Golkar dan sama-sama juga bupati, jadi saya kenal
betul pak SDK,” ucap Obed mengisahkan pengalamannya.
Namun kini, keduanya tidak lagi berada di lingkaran partai berlambang
beringin itu.
“Sekarang sama-sama tidak di Golkar. Kalau pak SDK mundur. Tapi kalau
saya diberhentikan,” tandasnya. (rul)