PDIP' TAK INGIN ANGGOTANYA SEPERTI ZOMBI.''

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Kader PDIP harus selalu berpikir, bekerja, dan bertindak sesuai Pancasila.
JAKARTA - LATIN POST NEWS: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melantik 28 personel baru dalam kepengurusan partainya di bidang pemuda dan olahraga.
  Pelantikan itu dilaksanakan di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini. Dalam acara itu sekaligus digelar pelantikan DPP Taruna Merah Putih (TMP), organisasi kepemudaan PDIP.
  Di antara yang dilantik itu adalah artis dan presenter Nico Siahaan, pengusaha Wisnu Sakti Dewobroto, pengacara Maria Magdalena, anggota DPD  Awang Ferdian Hidayat, manajer Tim Futsal Indonesia Basar Simanjuntak, dan aktivis persilatan Jonan Alfa Musela.
  Sementara untuk DPP TMP, Megawati melantik jajaran yang dipimpin Ketua Umum Maruarar Sirait, dengan Wakil Ketua Umum Restu Hapsari, Sekjen Rieke Diah Pitaloka, dan Bendahara Agung Rei Wirajaya.
  Dalam pidatonya, Megawati mengingatkan para kader partainya untuk selalu berpikir, bekerja, dan bertindak sesuai ideologi partai, yakni Pancasila 1 Juni 1945.
Megawati mengakui saat ini banyak pihak yang skeptis dengan perlunya ideologi. Padahal, ideologi adalah sebuah tata cara dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup.
  "Bagi saya, bila seorang manusia tak punya cita-cita dan tujuan hidup,  akhirnya hidupnya ngalor ngidul, jadi manusia oportunis, hanya pergi ke  tempat yang enak saja. Itu terwujud dalam model orang pindah partai,  karena dia tak tahu apa tujuan hidupnya," kata Megawati.
  Dengan ideologi itu, kata Megawati, maka para kader PDIP takkan hanya berpikir pindah partai, menggunakan partai sebagai alat agar jadi pejabat, mengeruk uang dengan korupsi.
  "Kita harus bisa meresapi hal itu. Kalau tak bisa, kita akan menjadi zombie (mayat hidup) saja. Dia bergerak tapi tidak punya jiwa dan roh. Apakah  kita ini hanya mau mendompleng semata, menjadi penjilat saja? Banyak loh  yang seperti itu sekarang, dan masih muda-muda lagi," tutur Megawati.
  Ketua Umum TMP Maruarar Sirait menyatakan, perintah Megawati tersebut sudah dilaksanakan dalam proses perekrutan kader muda PDIP. Untuk memastikan kader yang direkrut bukanlah kutu loncat, dia mengatakan, diadakan psikotes terhadap semua calon.
  Lewat psikotes itu, kata dia, akan menghindarkan mereka dari rekrut  seseorang dengan sikap fundamentalisme dan tidak setuju prinsip Pancasila  dan Bhineka Tunggal Ika.
  "Kami menegaskan siapa kader yang sejati dan yang gadungan. Kami juga  mencari yang tidak suka pindah partai karena tak puas keadaan. Loyalitas  dan kesetiaan kami uji. Kita siapkan seperti gladiator, yang siap untuk pertarungan," tegas Maruarar.
  Dalam waktu dekat, Maruarar menyatakan, pihaknya akan melaksanakan  kaderisasi pemuda nasional, dengan mengundang kader partai dari seluruh  Indonesia untuk diajarkan ideologi dan manajemen organisasi.
  Selain itu, TMP juga akan melaksanakan kejuaraan sepakbola tingkat nasional Piala Megawati Soekarnoputri. "Kami sudah membentuk kepengurusan di 16 provinsi. Saya berjanji tahun depan akan terbentuk di 33 provinsi," tutur putra politisi senior Sabam Sirait itu.''(din/jar)

Megawati: Tidak Ada Negara Gagal, yang Ada Pemerintahan Gagal

Selasa, 26 Juni 2012 | 14:
Negara itu selalu eksis, yang ada itu pemerintahan gagal.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan, tak sepakat bila disebut Indonesia adalah bagian dari negara gagal seperti ditunjukkan oleh publikasi lembaga Fund for Peace.
  Mantan presiden RI itu mengatakan, tidak mungkin sebuah negara seperti Indonesia dianggap gagal karena wilayahnya ada dan jelas. "Bagi saya, tak ada negara gagal, yang ada itu pemerintahan gagal. Negara itu selalu eksis," tegas Megawati di sela pelantikan DPP Taruna Merah Putih (TMP), di Jakarta, hari ini.
  Dia melanjutkan, saat ini adalah fakta bahwa Indonesia tak lagi memiliki prestasi membanggakan di berbagai sektor. Sebagai contoh, apabila dahulu Indonesia berjaya di kejuaraan bulutangkis Thomas Cup dan Uber Cup, kata Megawati, maka saat ini hal itu tak bisa diraih lagi.
  Di bidang perekonomian, Indonesia bahkan makin terpuruk dan melupakan prinsip kemandirian ekonomi bangsa. "Saya ini bukan antiimpor. Tapi kok ya sampai garam dan ikan saja kita sampai impor," tandas Megawati, putri Proklamator Soekarno.''(din/jar)

Taruna Merah Putih Minta Megawati Maju Capres Lagi 

Maruarar Sirait menyatakan sikap TMP itu bukan berarti hendak melawan keputusan partai.

Walau Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan calon presidennya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 nanti, Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap PDIP meminta agara Megawati Soekarnoputri kembali maju lagi sebagai capres partai.
  "Semua kader Taruna Merah Putih mendukung Ibu Megawati sebagai capres 2014," kata Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait, saat pelantikan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) TMP, di Jakarta, Selasa  (26/6).
  Maruarar menyatakan sikap TMP itu bukan berarti hendak melawan keputusan partai yang sampai sekarang belum menentukan sosok capres yang akan diusung.
  "Namun kami punya hak punya suara. Kami bangga dengan keputusan itu," tandas dia.
  Sebaliknya, Megawati Soekarnoputri, yang hadir dalam acara itu, hingga kini belum berkomentar atas permintaan TMP tersebut.''(din/jar)

Megawati Dukung Regenerasi, Tapi Acuhkan Dikotomi Capres

Regenerasi tidak perlu diartikan yang muda harus menggantikan yang tua.
Di tengah wacana calon presiden muda dan tua, Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan, dirinya setuju regenerasi kepemimpinan. Tapi itu tidak perlu diartikan sebagai yang muda harus  menggantikan yang tua.
  "Bagi saya tidak ada tua dan muda. Ukuran umur itu tak bisa. Ada anak umur  20, namun karena terjerat narkoba, dia tak sehat dan pikiran tumpul. Sedangkan ada orang tua yang karena berkehidupan baik, dia enerjik, punya  pekerjaan baik. Jadi sangat relatif," kata Megawati saat memberi pidato  di pelantikan DPP Taruna Merah Putih, di Jakarta, hari ini.
  Lebih lanjut, Megawati memberi contoh bahwa generasi muda kini pun tidak  banyak prestasi membanggakan di bidang olahraga. Dia mengistilahkannya sebagai 'moyodok' alias selalu keok.
  Generasi muda Indonesia bahkan tidak mampu mengikuti prestasi atlet tua di  bulutangkis, sepakbola, tenis, pencak silat, dan olahraga panahan, yang  dulu selalu dikuasai Indonesia.
  "Regenerasi boleh. Ayo. Tapi memang harus the best. Jadi yang bener dong. Jangan hanya mau merebut. Bagi saya, tua muda itu relatif," tutur  Megawati.
  Pernyataan Megawati itu berseberangan dengan pernyataan Taufik Kiemas,  suaminya sekaligus Ketua MPR. Taufik justru mendorong yang berumur tua  agar minggir dan memberi jalan bagi politisi berusia muda untuk maju di  Pilpres 2014.
Secara terbuka, Taufik bahkan meminta istrinya, Aburizal Bakrie (Ketua Umum Golkar), dan Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Dewan Pembina PD), untuk kumpul dan mendeklarasikan regenerasi itu dengan takkan maju lagi di pilpres mendatang.''(din/jar)